Sastra Inggris FAH UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Sastra Inggris UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Menyelenggarakan Seminar Virtual tentang Meningkatkan Keahlian Penerjemahan

Peningkatan kompetensi bagi mahasiswa merupakan hal yang penting dalam mencetak lulusan yang uinggul. Salah satu capaian profil lulusan (CPL) pada Prodi Sastra Inggris, FAH, UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah penerjemah. Perlu adanya upaya-upaya untuk menambah pengalaman secara teoritis bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri sebagai calon penerjemah profesional.

Prodi Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung berkolaborasi dengan Prodi Sastra Inggris, Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam menggelar acara virtual seminar pada hari Rabu, 25 November 2020 dalam kegiatan yang berjudul Enhancing Translation Skill. Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dari kedua prodi untuk mewujudkan kerja sama di bidang tri dharma. Acara ini khusus didesain untuk memfasilitasi mahasiswa dalam menambah pengetahuannya mengenai penerjemahan. 

Wakil Dekan Bidang Akademik FAH, UIN Bandung, Dr. Dadan Rusmana, M.Ag. berkesempatan memberikan sambutan kepada para narasumber, moderator, dan peserta virtual seminar. Dadan menyampaikan kegiatan ini sangat baik dalam membina expected learning bagi kedua institusi. Diharapkan para kendala bahasa ketika menerjemahkan teks dapat dipahami oleh mahasiswa sebagai calon penerjemah professional. Selain itu, ada sejumlah transformasi kultural yang perlu dipelajari. 

Dosen Prodi Sastra Inggris UIN Malang, Deny Elfita Nur Rahmawati, M.Pd. bertindak sebagai moderator. Erlan Aditya Ardiansyah, M.Hum. diperkenankan sebagai pemateri pertama. Erlan mengutarakan bahwa penerjemahan teks ke dalam bahasa target harus berdasarkan kaidah yang tepat. Pada kesempatan itu, materi yang dibahas adalah kata, terminology, dan kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia. 

Pemateri kedua adalah Habiba Al Umami, M.Hum. yang menyampaikan materi tentang pengalaman menjadi seorang penerjemah. Habiba menerangkan asosiasi antara penerjemahan dan analisis wacana. Selain itu, pemahaman bahasa yang baik tidak cukup menjadi bekal dalam menjadi penerjemah. Fitur sosial yang mencakup kuasa, ideologi, norma sosial, dan stata dan hierarki pada suatu bahasa harus dipahami.

Udayani Permanaludin, M.Pd. yang merupakan dosen Sastra Inggris UIN Bandung mendapatkan kesempatan berikutnya. Pemahaman tentang penerjemahan dirasa penting dalam memulai karier sebagai penerjemah. Udayani mendeskripsikan bahwa untuk menjadi penerjemah yang handal diperlukan upaya dan Latihan yang keras. Selain itu, komunikasi antara penerjemah dan klien harus dalam koridor yang baik demi mentransmisikan hasil penerjemahan yang berkualitas.

z

Pemateri pamungkas pada acara virtual seminar ini adalah O. Setiawan Djuhari, M.Pd. Setiawan merupakan praktisi penerjemah dan penulis buku yang aktif dalam menghasilkan karya. Penerjemahan merupakan upaya merekonstruksi ulang atau pengalihan tek dari Bahasa sumber ke dalam Bahasa target. Tantangan yang dihadapi oleh penerjemah adalah kehadiran aplikasi dan platform penerjemahan yang bersifat instan dan gratis. Namun, hasil penerjemahannya tidak akan mengindahkan nilai rasa dan cultural equivalence yang sesuai dengan bahasa target. Setiawan menuturkan penerjemah tidak perlu merasa khawatir terhadap fenomena ini karena profesi penerjemah tidak dapat tergantikan oleh kerja suatu system atau robot. 

Kaprodi Sastra Inggris, FAH UIN Bandung Dr. Andang Saehu, M.Pd. di akhir acara menuturkan bahwa kegiatan ini dapat diselenggarakan berkat kesungguhan dari kedua institusi dalam menunjukkan suatu kesepahaman dalam mengimplementasikan kampus merdeka dan merdeka belajar. Mahasiswa dari UIN Bandung dan UIN Malang dapat disuguhkan pemaparan dari narasumber secara silang, baik dari UIN Bandung dan UIN Malang. 

Detail kegiatan bisa diakses di: https://www.youtube.com/live/UhgpxJ_w_mQ?si=jf9palKMj7UW8Any

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *